Integrated Developer Enviroment IDE adalah program komputer yang ditujukan unutk membantu para programmer. IDE berfungsi untuk menyediakan beberapa fasilitas serta semua untilitas yang diperlukan untuk membangun sebuah perangkat lunak. Beberapa fasilitas dasar yang dimilik IDE Editor yaitu tempat untuk menuliskan kode. Compiler yaitu alat penerjemah basaha programmer ke bahasa mesin. Debugger yaitu alat yang digunakan untuk membantu programmer dalam mengoreksi kesalahan kode sumber program yang dibuat. Sekarang ini kebanyakan IDE sudah dilengkapi dengan fasilitas Intelligent Code Completion. Fitur ini berfungsi untuk memberikan saran kepada programmer ketika sedang menulis sebuah program. Sebelum adanya fitur Intelligent Code Completion, seorang programmer akan membuat rancangan Flowchart dan Punched Cards dengan sangat matang sebelum dikirim ke compiler. Dan semuanya dilakukan dengan manual tanpa ada bantuan fitur debugger yang dapat memberitahu programmer ketika ada kesalahan dalam penulisan program yang mereka buat. Berikut ini beberapa contoh dari IDE CodeBlocks Dev C++ Geany NetBeans
PencarianLangsung Penjaringan ide usaha dapat dilakukan dengan cara mencari langsung melalui suatu riset yang telah dirancang secara teliti, dengan tujuan untuk menemukan produk atau usaha baru. Cara seperti ini umumnya dapat dikelompokan kedalam katagori yaitu : a. Riset Aplikasi, artinya pelaku secara aktif mencari produk.
Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan kalian dapat menemukan atau membangun Ide usaha kalian sendiri sesuai dengan kebutuhan dan passion kalian. Dalam hal ini dapat dikaitkan dengan usaha kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun ruang. B. Uraian Materi Tahukah kalian bahwa seorang Copywriter dan Creative Director bernama Gary Dahl pada tahun 1975 berhasil menjual hewan peliharaan berbentuk sebuah batu dengan nama “Pet Rock” dan berhasil mendapatkan keuntungan hingga 15 juta US Dollar?, atau pernahkah kalian berpikir bahwa transportasi menjadi begitu mudah sejak kehadiran aplikasi Gojek?. Segala sesuatu menjadi mungkin dan terwujud tentunya melalui berbagai proses, salah satunya penemuan ide, lalu bagaimana orang-orang seperti Gray Dahl dan Bapak Nadiem Makarim dapat menemukan sebuah ide yang hebat?. Ide dalam definisinya menurut berbagai sumber merupakan sebuah pemikiran atau saran yang memungkinkan untuk diwujudkan/dilakukan. Sejarah menuturkan hampir setiap penemuan ide besar didapat dari sesuatu kondisi yang berada disekitar penemu tersebut, pertanyaan yang sering muncul apakah ide harus menunggu sebuah momen untuk ditemukan?ataukah ide dapat ditemukan dan dibangun tanpa membutuhkan momem tertentu?. Pada kenyataannya ide selalu ada disekitar kita namun maukah dan mampukah kita menemukannya dalam setiap kondisi ketika kita membutuhkannya?.Dalam buku Creative Confidence Unleashing the Creative Potential Within Us All, David Kelley seorang pendiri perusahaan desain dan inovasi global IDEO mengatakan “Belief in your creative capacity lies at the heart of innovation.” ― David Kelley, dengan kata lain Kelley mengatakan bahwa sebelum menemukan ide, kita harus percaya sepenuhnya pada sisi kreatif kita sehingga dapat menjadi kekuatan utama dalam berinovasi. Sisi kreatif kita harus dirangsang dan dibangunkan agar dapat peka terhadap kondisi sekitar, bahkan kadang ide dan kreatifitas dapat muncul dalam situasi yang terbatas. Wahyu Aditya dalam Sila ke-6 Kreatif Sampai Mati, 2013125 “..memanipulasi keterbatasan. Selain dipacu untuk kreatif, kita juga disadarkan tentang efisiensi dan berkreasi seoptimal mungkin”. Hal ini menjelaskan bahwa kreatifitas itu dapat muncul dalam kondisi nyaman, terbatas, atau keduanya. Pada intinya otak manusia harus selalu dipaksa dan dirangsang untuk selalu berpikir untuk dapat menjadi kreatif, otak yang selalu bekerja akan senantiasa memberikan hasil yang positif dan bahkan menghasilkan sesuatu yang tidak terduga sebelumnya. Proses berpikir kreatif tidak didapat dari genetikal semata, walaupun sebagian manusia dianugerahi otak yang dapat berpikir secara kreatif sejak lahir. Berpikir kreatif dapat kita latih dan lakukan melalui beberapa teknik yang dapat membantu kita untuk melakukannya, sehingga kita dapat menemukan Ide-ide segar dan kreatif dalam membangun usaha kita. Mark Zuckenberg Pencipta Facebook, Jack Dorsey Pencipta Twitter, Kevin Systrom Pencipta Instagram, Walt Disney Pendiri Disney semuanya tidak mendapatkan kesuksesan secara langsung, tetapi melalui berbagai hal kegagalan, ejekan, cibiran dan diliputi rasa frustrasi. Kalian dan mungkin kebanyakan orang berpikir mereka semua mendapatkan ide yang begitu hebat dengan hanya membutuhkan beberapa waktu, padahal mereka juga melalui tahap-tahap percobaan yang kadang menemui kegagalan. Facebook memulai usaha dengan cara membandingkan daya tarik teman sekelas melalui profile yang mereka tuliskan sendiri layaknya sebuah buku harian. Instagram dimulai dengan aplikasi "Burbn", aplikasi yang memungkinkan kita untuk "check-in" lokasi dan membuat rencana, namun karena facebook membuat aplikasi serupa seperti Foursquare maka mereka menciptakan hal yang berbeda yaitu Instagram. Twitter dimulai sebagai situs web untuk mendaftar dan menemukan podcast, dan Walt Disney harus melalui 300 lebih konsep taman bermain yang sekarang menjadi arena hiburan keluarga bernama Disneyland. Beberapa gagasan tersebut awalnya memang terkesan kurang brilian, namun orangorang tersebut berhasil meurbah itu semua menjadi sesuatu yang brilian. Ide Usaha bukanlah sebuah karya seni, mereka semua hanya mencoba tidak membatasi diri mereka dan selalu mencoba pengalaman baru untuk mendapatkan wawasan yang kreatif. Siapapun dapat membangun dan meningkatkan ide Usaha, berhentilah terintimidasi oleh pernyataan bahwa sebuah ide Usaha harus dari sesuatu yang hebat, namun mulailah menjalani proses memunculkan ide-ide Usaha. Pelajari dengan seksama, kuasai bidangnya, dan taklukkan keterbatasan itu. Pelajari ilmu dan teknik dalam menciptakan ide Usaha yang hebat dalam modul ini. Stimulasi Acak Proses penemuan ide dapat menjadi mudah dengan melatih otak kita menggunakan beberapa latihan agar terlatih dalam merespon segala sesuatu dan menjadikannya trigger pemantik untuk menemukan ide. Salah satu cara bagaimana kita dapat memiliki ide kreatif adalah dengan menggunakan pola stimulasi acak yang di gagas oleh Edward de Bono, seorang psikolog penemu proses berpikir lateral dan paralel the inventor of lateral and parallel thinking pada tahun 1968. Stimulasi Acak Random Input adalah salah satu teknik yang digunakan untuk memperoleh keterampilan berpikir kreatif, ini merupakan teknik berpikir secara lateral dimana otak akan dirangsang untuk menemukan ide dengan mengaitkan beberapa input-an yang sebelumnya secara acak disusun. Salah satu latihan yang dapat kita lakukan dengan teknik ini misalnya Menuliskan sejumlah kata sifat, kata kerja dan kata benda yang berhubungan dengan usaha misalkopi, es teh, minum, makan, bakar, pulang, tempat, dingin, panas, manis dsb Kita dapat memulai latihan dengan menghubungkan sesuatu yang awalnya tidak ada hubungannya sama sekali, seperti kata kopi dan bakar. Berusahalah untuk menghubungkan kata tersebut dengan masalah yang dihadapi atau pemecahansolusi yang ingin dilakukan. Ingat! kalian harus mulai membuat hubungan dari kata tersebut bagaimanapun caranya. Contoh solusi, saya akan buat sebuah produk Kopi Bakar dimana produk tersebut berbeda cara penyeduhan dan penyajiannya. Kalian juga dapat bereksperimen dengan menulisakan kata-kata yang jauh dari hubungan usaha itu sendiri. Brainstorming Brainstroming dilihat dari susunan katanya dapat diartikan bagaimana kita menciptakan badai di otak, namun dalam hal ini brainstorming membutuhkan oranglain untuk dapat menimbulkan badai dan rangsangan di otak kita. Brainstorming curah pendapat menurut beberapa sumber memiliki definisi sebuah diskusi beberapa orang atau kelompok secara spontan untuk menghasilkan ide dan cara memecahkan masalah. Kalian dapat menggunakan teknik ini dalam menemukan ide melalui orang-orang disekitar kalian, seperti ayah, ibu, kakak, adik, teman bahkan mungkin diluar anggota keluarga yang dapat dijadikan partner dalam bertukar pikiran. Salah satu latihan yang dapat kita lakukan dengan teknik ini misalnya Tanyakan kepada orang-orang disekitar kalian untuk menanggapi sebuah permasalahan, tantangan, atau peluang sebuah usaha. Minta kepada mereka untuk menghasilkan ide sebanyak mungkin, tidak peduli jika tidak terkait sama sekali dengan mereka. Selama melakukan periode ini, tidak boleh ada kritik dari kalian. Review idenya, pilih yang paling menarik, dan kemudian pikirkan tentang bagaimana menggabungkan, meningkatkan, dan/atau menerapkan ide-ide tersebut. How Might We Bagaimana kalau ribuan masalah di masa lalu tidak dapat diselesaikan?Bagaimana cara mereka menemukannya? Bagaimana kalau Henry Ford Pendiri Ford Motor Company dahulu tidak memikirkan bentuk transportasi selain kuda? Bagaimana kalau Thomas Alva Edison tidak menemukan lampu?. Bagaimana kalau justru semua masalah tambah memperburuk keadaan tanda adanya solusi? Semua itu adalah jenis cara "bagaimana kalau" yang dapat mendorong kita untuk dapat berpikir kreatif. How Might We Bagaimana mungkin kita/Bagaimana kalau/Bagaimana jika? merupakan salah satu teknik dalam mengasah otak untuk dapat memunculkan ide-ide kreatif, cara ini dilakukan dengan cara mempertanyakan segala sesuatu terhadap diri kia sendiri. Salah satu latihan yang dapat kita lakukan dengan teknik ini misalnya Mulailah dengan membuat sebuah pertanyaan Bagaimana kalau? sebuah limbah rumah tangga seperti botol palstik dapat memiliki manfaat lebih?. Kalian juga dapat membuat beberapa pertanyaan terkait usaha yang ingin kalian bangun, seperti Bagaimana kalau saya membuat sebuah usaha kerajinan gelas daur ulang dari bahan limbah kaca? Bagaimana jika saya membuka sebuah totok yang berisi barang kerajinan dari teman-teman sekolah saya? Think Different Cara mendapatkan ide kreatif juga dapat dilakukan dengan memikirkan lawan/kebalikan dari beberapa ide, kenyataan, pernyataan atau bahkan sebuah kondisi. Secara pelaksanaan dan penggunaan, cara ini memiliki kesamaan dengan How Might We, perbedaannya terletak pada pertanyaan Think Different Berpikir Terbalik/Berbeda harus menjadikan lawan dari kondisi yang ada. Seperti apa yang dilakukan oleh salah satu perusahaan dan merchant retail bernama Otten Coffe, ketika hampir seluruh orang berlomba-lomba untuk membuka kedai kopi namun Otten justru membuka usaha yang berbeda dari kebiasaan orang yaitu menjadi sebuah penyedia alat pembuat kopi. Hal ini juga dilakukan oleh beberapa brand lokal ternama seperti Kripik Maicih, dimana mereka berhasil merubah pemikiran konsumen tentang makanan keripik singkong yang tadinya merupakan makanan tradisional menjadi makanan yang layak untuk dinikmati di café-café tingkat atas tanpa merasa khawatir akan jenis makanan itu sendiri. Salah satu latihan yang dapat kita lakukan dengan teknik ini misalnya Buatlah catatan tentang beberapa pernyataan dan kondisi yang ada disekitar kalian. Lakukan pemikiran dan ajukan pertanyaan yang menurut kalian menjadi lawan atau berbeda dari kondisi tersebut. Design Thinking Dalam membangun sebuah ide usaha yang menarik dan sesuai kebutuhan pasar kita juga dapat menggunakan beberapa teknik lain seperti mengadopsi cara berpikir seorang desainer dalam mengerjakan proses bekerja kreatifnya. Metode ini disebut dengan “Design Thinking”, sebuah pendekatan yang berorientasi/berpusat terhadap kebutuhan manusia sebagai user/ consumen dalam menciptakan ide dan inovasi baru. Inovasi merupakan sebuah keberhasilan dalam menemukan sebuah cara baru atau pengembangan baru dalam mengubah proses, perilaku, hingga fungsi, sehingga konsumen dapat merasakan manfaat yang lebih besar dari yang sebelumnya. Design Thinking menjadi salah satu tools yang selalu digunakan IDEO sebuah perusahaan desain dan konsultasi sejak tahun 1978 dalam mengembangkan produk-produk inovatif. Pada 1980, Steve Jobs CEO Apple Inc. meminta IDEO mengembangkan sebuah perangkat mouse untuk komputer baru mereka yang diberi nama “Lisa”. Tim desain IDEO meninggalkan mekanisme mahal yang ditemukan pada mouse sebelumnya dan menggantinya dengan komponen yang lebih mudah dibuat yang masih digunakan di hampir semua mouse mekanis yang diproduksi saat ini. Berbeda dengan proses stimulasi acak dan brainstorming, Design Thinking memiliki beberapa tahapan yang lebih kompleks dalam prosesnya, bahkan beberapa teknik seperti disebut diatas dapat dimasukan kedalam tahapan Design Thinking itu sendiri. Tahapan Design Thinking yang sering digunakan memiliki 5 tahap yang harus dilalui, walaupun beberapa sumber juga menambahkan beberapa tahap lagi sebagai penyempurnaan tahapan Design Thinking. Berikut tahapan-tahapan Design Thinking yang dapat menuntun kita dalam menemukan ide dan berinovasi dalam berwirausaha. Empathize Empati Tahap ini merupakan proses menggali ide dari permasalahan yang ada, mulailah dari permasalahan yang berada di sekitar kalian. Dalam membangun usaha kalian dapat melihat permasalahan dan kebutuhan dari perspektif pelanggan karena Design Thinking memfokuskan pada keburuhan pelanggan itu sendiri. Proses empati adalah bagaimana kita menempatkan diri sebagai pengguna sehingga dapat benarbenar memahami kebutuhan pengguna atau calon konsumen. Proses Empathize dapat dilakukan dengan cara See Amati Amati apapun yang berada disekitar kalian, baik itu benda, perilaku dan siapa menarik untuk diamati. Catat setiap apa yang kalian lihat. Hear Dengarkan Dengarkan setiap isu dan topik yang sedang ramai diperbincangkan di sekitar kalian. Catat hasilnya Feel Rasakan Cobalah untuk merasakan setiap kondisi yang berada disekitar kalian terutama menempatkan diri seperti apa yang dirasakan kebanyakan orang. Do Lakukan/Perbuat Cobalah untuk memperhatikan perilaku atau kebiasaan seperti apa yang biasanya dilakukan orang-orang disekitar kalian. Kalian dapat menuliskan hal-hal tersebut pada selembar kertas atau menggunakan sticky-note dan tempelah pada dinding. Dengarkan perasaan mereka dan gali lebih banyak untuk memahami Perspektif dengan tetap bersikap tidak menghakimi dan menangguhkan semua asumsi. Define Tahap Define adalah tentang bagaimana mensintesiskan Menetapkan wawasan yang dikumpulkan untuk menemukan pola dan koneksi. Memanfaatkan informasi yang dikumpulkan dan mempelajari untuk memahaminya. Ini akan membantu kalian dalam memberi tujuan yang jelas untuk dikerjakan. Tahap Define juga merupakan tahap tentang mengumpulkan informasi dari tahap Empati dalam Design Thinking; Menganalisis pengamatan dan mensintesisnya untuk menentukan masalah utama. Dengan kata lain thap Define merupakan proses menetapkan permasalahan utama yang akan diselesaikan serta menentukan solusi yang tepat bagi permasalahan tersebut berdasarkan hasil pada tahap Empathize. Dalam menentukan masalah utama yang akan dicarai solusinya kita dapat menggunakan teknik pola 5 Mengapa dalam proses ini. 5 Mengapa Teknik ini digagas oleh Socrates, seorang filsuf Yunani dimana dalam mendapatkan tujuan yang sebenarnya kita dapat terus mempertanyakan dengan kata mengapa secara terus menerus sebanyak 5 tahap. Kalian dapat memulai dengan masalah yang sedang ingin kamu selesaikan dan tanyakan "mengapa ini terjadi?", setelah mendapatkan jawaban kalian harus mempertanyakan kembali Mengapa jawaban itu muncul atau "mengapa hal ini terjadi?". Lakukan proses ini sebanyak minimal lima kali, dengan menggali lebih dalam setiap kali kalian mendapatkan jawaban hingga kamu mendapatkan akar permasalahan yang sebenarnya. Dalam tahap define kita juga dapat menggunakan tekinik How Might We dalam mendapatkan hasil yang maksimal. Ideate Ide Dalam tahap ini barulah kalian menggali ide sebanyak mungkin untuk mendapatkan solusi yang tepat serta memberikan nilai manfaat yang besar bagi pelanggan. Pada tahap ini kalian dapat menggunakan beberapa teknik seperti dijelaskan sebelumnya. Prototype Purwa-Rupa Pada tahap ini kalian harus mampu membuat replika solusi dari ide yang kalian hasilkan, dalam usaha berbentuk produk kalian harus membuat purwa-rupa produk, namun dalam bidang jasa kalian dapat mempersiapkan portofolio sebagai gambaran usaha jasa kalian. Pada intinya tahap ini adalah merancang prototipe ide secara nyata dalam bentuk yang konkrit. Test Pengujian Tahapan test adalah tahap pengujian, bagi usaha dalam bentuk produk kalian harus mulai menawarkan produk kalian dan mengumpulkan feedback/umpan balik dari produk kalian. Bagi kalian yang memilih usaha dalam bidang jasa kalian dapat membuat sebuah promo terkait jasa kalian dengan tetap mengumpulkan feedback sebagai bahan evaluasi. Dalam praktek penggunaan Design Thinking tidak selalu menggunakan pola secara linear/berurutan seperti tahapan diatas, namun pola kerja Design Thinking dapat berubah menyesuaikan Rangkuman Ide sebagai jantung utama sebuah usaha tidak selamanya didapat dari sebuah momentum tertentu, namun kita harus dapat menemukan dan membangun pemikiran agar Ide tersebut dapat ditemukan. Berbagai teknik yang dapat digunakan dalam proses menemukan Ide menjadi sebuah solusi dan toolsalat bagi kita, tentunya tetap dengan latihan dan pembiasaan berpikir yang diluar dari kebiasaan out of the box. Seberapa baikpun kita menggali dan menemukan sebuah ide usaha, selalu akan ada gangguan, konflik baik secara kepribadian, kecemasan, kebosanan hingga ketakutan mengganggu cara kita menemukan ide usaha. Namun ketika itu melanda dan terjadi pada kita, pastikan kalian telah memiliki koleksi ide-ide segar, kreatif dan bagus untuk tetap maju menjalankan proses usaha kalian! D. Penugasan Mandiri Cobalah untuk membuat sebuah ide perencanaan Usaha produk kerajinan berbentuk bangun ruang dari limbah rumah tangga yang berada disekitar kalian, lakukanlah dengan teknik-teknik yang sudah dijelaskan. Amatilah bahan limbah berbentuk bangun ruang yang ada disekitar kalian dan masih dan layak dimanfaatkan untuk produk kerajinan. Tulis sebanyak-banyaknya kemungkinan ide yang yang kalian dapat dan mungkin dikembangkan pada kerajinan tersebut. E. Latihan Soal 1. Dalam kondisi berkelompok dalam menyusun ide Usaha dan usaha sebaiknya kita memilih teknik pencarian ide yaitu? a. Stimulasi Acak b. Brainstorming c. How Might We d. 5 Mengapa? e. Design Thinking 2. Proses melakukan observasi berupa pengamatan perilaku pengguna guna mengenali permasalahan dalam tahap Design Thinking disebut … a. Empathize b. Define c. Ideate d. Prototype e. Test 3. Shinta mendapat tugas untuk menyusun sebuah ide Usaha dan usaha, dia mengalami kesulitan dalam menemukan ide Usaha tersebut. Kemudian dia mencoba menuliskan beberapa kata yang berkaitan dan tidak berkaitan dengan Usaha/usaha yang ingin dia bangun, setelah itu Shinta mencoba mengaitkan kata demi kata untuk men-triggermerangsang otaknya dalam menemukan ide bisninya. Teknik yang dilakukan Shinta disebut teknik … a. Stimulasi Acak b. Brainstorming c. How Might We d. 5 Mengapa? e. Design Thinking 4. Untuk memastikan bahwa ide Usaha kita merupakan usaha yang tepat, kita dapat terus mempertanyakan kenapa kita memilih ide Usaha tersebut. Teknik … dapat digunakan untuk memastikan dan menetapkan ide Usaha kita tersebut. Teknik yang cocok untuk mengisi titik-titik pada pernyataan diatas adalah … a. Stimulasi Acak b. Brainstorming c. How Might We d. 5 Mengapa? e. Design Thinking 5. Teknik how might we dapat digunakan pula dalam salah satu tahap Design Thinking, tahapan dalam Design Thinking mana yang cocok menggunakan teknik ini? a. Empathize b. Define c. Ideate d. Prototype 'e. Test Kunci Jawaban Latihan1. B. Brainstorming 2. A. Empathize 3. A. Stimulasi Acak 4. D. 5 Mengapa? 5. B. Define F. Penilaian Diri Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan bertanggung jawab! Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran. Bila semua jawaban "Ya", maka Anda dapat melanjutkan ke pembelajaran berikutnya.
Sesekaliotak boleh merasa lelah, tak mau menghasilkan ide-ide kreatif untuk memecahkan masalah. Saat mengalami hal seperti ini, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk membuat otak menjadi lebih cemerlang seketika. Beberapa orang memiliki kebiasaan sepele agar bisa kembali menghasilkan ide-ide segar, baik berjalan-jalan, atau malah mencuri ide orang lain.
Mencari ide segar untuk membuat konten kadang menjadi tantangan tersendiri. Dibutuhkan kreativitas dan kepekaan terhadap isu-isu terkini agar bisa terus membuat konten yang relevan. Jika kamu sedang kebingungan mencari ide untuk membuat konten, berikut ini adalah beberapa hal yang bisa menjadi inspirasimu. 1. Bertanya pada pelanggan Hal pertama yang bisa kamu lakukan untuk menemukan ide konten adalah bertanya pada pelanggan. Lakukan beberapa wawancara kecil dengan mereka tentang apa yang biasanya mereka cari di internet tentang produk atau jasa yang kamu tawarkan. Hal inilah yang dapat membuat konten yang kamu buat benar-benar bermanfaat bagi mereka. 2. Tren di media sosial Kamu juga bisa menemukan ide konten melalui media sosial seperti Instagram, Facebook, Twitter, Linkedln dan Youtube. Kamu bisa mencari topik yang sedang menjadi tren. Selain itu, kamu juga dapat menemukan ide-ide baru seperti grup media sosial Facebook ataupun pembahasan di Twitter. Kamu dapat mencari topik yang sedang dibahas dan membuatnya menjadi konten dan kemudian membagikannya. 3. Bantuan Google Trends Selanjutnya, kamu bisa menggunakan bantuan fitur di Google. Penggunaan Google Trends biasanya dilakukan oleh banyak creator konten karena mudah untuk melihat topik apa yang sedang dicari di mesin pencari berdasarkan pencarian harian. Di Google Trends, kamu juga dapat mencari ide konten berdasarkan waktu, kategori, dan lokasi. 4. Ulik dari produkmu Kamu juga bisa mendapatkan ide konten dari produk atau jasa yang kamu tawarkan. Kamu bisa membuat konten seputar tips, rekomendasi, atau ulasan untuk pelanggan maupun calon pelanggan. Jika ingin membuat konten review, buatlah review yang jujur untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan. Dari konten ini kamu juga bisa berdampak bagi penjualan produk. Itulah beberapa sumber inspirasi dalam membuat konten. Hal terpenting adalah selalu konsisten memberikan konten yang baik kepada pelanggan. Ayo dukung pertumbuhan ekonomi dengan memberikan pendanaan UMKM secara aman di Akseleran! Daftar sekarang dan dapatkan imbal hasil hingga 10,5% per tahun di Akseleran. Akseleran memberikan saldo awal senilai Rp100 ribu untuk pendaftar baru dengan menggunakan kode CORCOMMBLOG. Melakukan pendanaan di P2P Lending Akseleran juga sangat aman karena lebih dari 98% nilai portofolio pinjamannya memiliki agunan. Sehingga dapat menekan tingkat risiko yang ada. Akseleran juga sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan OJK dengan nomor surat KEP-122/ sehingga proses transaksi yang kamu lakukan jadi lebih aman dan terjamin. Untuk kamu yang tertarik mengenai pendanaan atau pinjaman langsung bisa juga menghubungi 021 5091-6006 atau via email [email protected] Penulis Ayu Diah Callista Editor Rimba Laut
PencarianIde (Idea Generation) - Proses pengembangan produk baru diawali dari pencarian ide (idea generation). Ide produk baru tersebut dapat berasal dari berbagai sumber, seperti misalnya departemen riset dan pengembangan, ilmuan, karyawan, konsumen, pesaing, manajemen puncak, dan distributor. Ilustrasi Tahap dari Proses Pencarian Ide Produksi Sumber dari Proses Pencarian Ide Produksi dalam BisnisUlasan Mengenai Tahap dari Proses Pencarian Ide Produksi Sumber pelanggan menjadi titik awal dalam menciptakan atau mengembangkan produk oleh perusahaan, baik pasar global maupun nasional. Tahap selanjutnya adalah pencarian gagasan. Pencarian macam-macam gagasan akan menjadi titik pangkal dalam proses pengembangan produk baru".Tahap dari Proses Pencarian Ide Produksi dalam Bisnis Sumber PencarianIde Produk. Contoh sketsa ide dari Burung Enggang menjadi selendang pelindung. Studi model dapat dilakukan dengan material sebenarnya maupun bukan material sebenarnya. 5. Perencanaan Produksi. Tahap selanjutnya adalah membuat perencanaan untuk proses produksi atau proses pembuatan kerajinan tersebut. Prosedur dan langkahlangkah O ambiente de desenvolvimento integrado IDE do inglês Integrated Development Environment, é uma ferramenta de desenvolvimento para editar o código, acessar um terminal, executar um script , debugar e compilar usando um único ambiente. Um IDE é um programa repleto de funcionalidades que podem ser usadas por muitos aspectos no desenvolvimento de software, que inclui ferramentas de preenchimento de código, plugins, e muitos outros recursos para facilitar o processo de desenvolvimento de software. Porém, atualmente existem diversas IDEs disponíveis no mercado, algumas desenvolvidas para linguagens de programação específicas, outros editores de código que se comportam como IDE. Vamos descobrir um pouco mais sobre isso. O que é IDE? Conheça a históriaAntes dos IDEs, os programadores escreviam seus programas em editores de texto. Isso envolvia escrever e salvar um aplicativo no editor de texto antes de executar o compilador, anotar quaisquer mensagens de erro e, em seguida, voltar ao editor de texto para revisar seu código e isso levava muito tempo. Em 1983 a empresa dinamarquesa Borland lançou um editor de código e compilador de linguagem de programação Pascal chamado Turbo desenvolvimento do compilador Turbo Pascal, pela Borland, teve uma grande importância no sucesso da linguagem Pascal, já que não era apenas um simples compilador, mas um ambiente de desenvolvimento onde se podia construir e depurar o código, o que foi uma novidade para a Turbo Pascal lançou a ideia de um ambiente de desenvolvimento integrado, mas muitos acreditam que o Visual Basic VB da Microsoft, lançado em 1991, foi na verdade o primeiro IDE real da de código e IDEOs editores de código podem ser editores de texto simples, como Notepad++ ou VIM, por exemplo, mas que não aprimoram o processo de edição de código. Porém, existem alguns editores de código com diversas funcionalidades integradas, plugins e terminais acoplados que facilitam muito o desenvolvimento. Como exemplo podemos citar o Atom, o Sublime Text, e o famoso Visual Studio Code. Mas qual a diferença entre um editor de código e uma IDE?Editores de código são editores de texto com poderosos recursos integrados e funcionalidades especializadas para simplificar e acelerar o processo de edição de um IDE, por outro lado, é um conjunto de ferramentas de desenvolvimento de software projetadas para tornar a codificação mais fácil. Em outras palavras, um IDE possui um editor de código, um depurador, compilador e outros recursos importantes, tudo em uma única diferentes tipos de IDEs, alguns de grandes organizações dos quais você provavelmente já ouviu falar, como Visual Studio da Microsoft, Xcode da Apple, e o Android Studio da Google. Os IDEs populares são Eclipse, IntelliJ IDEA, NetBeans, PyCharm, entre link, você encontra uma lista de outras IDEs relacionadas com suas respectivas e editor de código mais utilizadosSegundo o Stack Overflow, os ambientes de desenvolvimento mais utilizados por aqueles de desenvolvem são Visual Studio Code, Visual Studio e IntelliJ. Mas afinal, existe um editor ou IDE que seja a melhor?Tomo a liberdade para dar minha sincera opinião sobre essa pergunta. A resposta é aqueles que programam em Java, IntelliJ, NetBeans ou Eclipse são excelentes recomendações. Já para quem desenvolve utilizando o Javascript, Visual Studio Code e escolha do editor ou IDE é pessoal e depende muito da linguagem ou área de atuação. Além disso, existem pessoas que se adaptam melhor com um ambiente do que IDE e/ou um editor de código auxiliam e ajudam aqueles que desenvolvem. Por isso, conhecer a ferramenta e seus atalhos podem acelerar o desenvolvimento. E aí, curtiu?Para aprender mais sobre programação, vejaInstalação e atalhos do VSCode com Mario SoutoCursos de lógica de programação Cursos de programação com JAVACursos de JavascriptCursos de PythonCurso de VIMTruques com IntelliJAumentando sua produtitivade com Eclipse .